
Harga emas (XAU/USD) mengakhiri sesi perdagangan Senin di posisi 3233.07, setelah terkoreksi tajam di awal pekan hingga menyentuh 3206.79. Penurunan ini dipicu oleh hasil pertemuan antara Amerika Serikat dan Cina yang menghasilkan kesepakatan untuk menurunkan tarif dalam kurun waktu 90 hari. Kesepakatan tersebut memicu penguatan sentimen risiko dan menekan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas.
Secara keseluruhan, Tiongkok sepakat memangkas tarif terhadap produk asal AS menjadi 10% dari sebelumnya 123%. Di sisi lain, Amerika Serikat turut melonggarkan bea masuk untuk barang-barang dari Tiongkok sebesar 30% dari level awal 145%. Kebijakan ini berlaku selama masa tenggang 90 hari. Pengumuman ini memicu gejolak pasar, mendorong pelaku pasar beralih dari aset safe haven seperti emas, sehingga logam mulia tersebut kembali tertekan dan mencatat pelemahan signifikan.
Kondisi ini turut didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang semakin menekan pergerakan harga emas. Di tengah dinamika tersebut, pasar mulai mengantisipasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali sepanjang tahun 2025.
Pelaku pasar tengah mencermati rilis data inflasi AS yang dijadwalkan keluar pada Selasa ini, dengan harapan dapat memberikan sinyal arah kebijakan moneter The Fed ke depan. Secara konsensus, Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April diproyeksikan naik 2,4% secara tahunan (YoY), sementara inflasi inti diperkirakan meningkat 2,8% pada periode yang sama.
Dari sisi geopolitik global, Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyatakan bahwa operasi terhadap Pakistan untuk sementara ditangguhkan, namun tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan di kemudian hari. Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapan untuk membuka jalur diplomasi dengan Rusia menyusul tekanan dari mantan Presiden AS, Donald Trump. Dinamika geopolitik ini diperkirakan akan menjadi katalis penting bagi arah pergerakan harga emas ke depan.
Emas dibuka melemah tipis pada perdagangan Selasa pagi di sesi Asia. Logam mulia tersebut tetap berada dalam posisi defensif menyusul penguatan Dolar AS serta meningkatnya sentimen positif pasar usai pertemuan antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Swiss.
Fokus pasar hari ini masih mengarah pada langkah kebijakan yang akan diambil Donald Trump usai penerapan tarif timbal balik. Selain itu, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada rilis data inflasi AS termasuk IHK Inti (MoM), IHK (MoM), dan IHK (YoY) untuk bulan April—yang dijadwalkan keluar pukul 19.30 WIB.
Analisa Teknikal XAU/USD
Secara teknikal, XAU/USD masih berupaya memperpanjang reli menuju level resistance yang lebih tinggi, meski ruang untuk koreksi jangka pendek tetap terbuka dalam sesi perdagangan hari ini. Tekanan bearish sempat muncul di awal sesi Asia, namun indikasi rebound intraday masih terlihat. Secara keseluruhan, struktur harga XAU/USD masih berada dalam tren bearish, meskipun potensi retracement cukup besar dan kemungkinan reversal diperkirakan meningkat saat memasuki sesi perdagangan AS.
Dalam proyeksi kami, XAU/USD berpeluang menguji kembali area high harian meskipun pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan dari Donald Trump. Secara umum, sentimen pasar cenderung berada dalam mode “wait and see,” sehingga potensi reversal tetap terbuka, khususnya menjelang pembukaan sesi AS. Dengan demikian, harga emas kemungkinan akan bergerak responsif terhadap setiap dinamika fundamental yang muncul.
Pada sesi pembukaan hari ini, XAU/USD dibuka di level 3242.24 dan sempat terkoreksi hingga menembus support intraday di 3214.12, sebelum akhirnya membalik arah dan menguat kembali ke area 3246.73. Secara keseluruhan, harga diproyeksikan tetap bergerak dalam volatilitas tinggi, dengan bias kenaikan masih terjaga meskipun tekanan jual jangka pendek masih mungkin muncul. XAU/USD diperkirakan akan menunggu sinyal momentum yang lebih kuat sebelum mengalami pergerakan harga yang lebih tajam sepanjang sesi perdagangan hari ini.
Berdasarkan proyeksi kami, support utama XAU/USD hari ini diperkirakan berada di level 3185.91, meskipun kemungkinan penurunan lebih lanjut menuju level 3166.38 tetap terbuka. Namun, sebelum menguji level tersebut, harga harus menembus level 3206.79 terlebih dahulu..
Namun, potensi bullish pada XAU/USD masih terbuka, dengan proyeksi kenaikan harga emas dapat mencapai resistance di 3304.92. Untuk mencapainya, harga perlu menembus level 3266.08 dan melanjutkan penguatan untuk menguji level 3283.56.
Trading Plan
Range XAU/USD: 3208.43 – 3317.53
S1 = 3185.91
S2 = 3166.38
R1 = 3283.56
R2 = 3304.92
Catatan: Ini adalah opini dari kami, oleh karena itu diharapkan agar para trader menganalisa lagi dan menjadikan opini ini sebagai landasan untuk menganalisa trading trader semua karena analisa yang terbaik adalah analisa yang dimiliki oleh trader sendiri. Salam Profit Indonesia
Sumber: https://id.investing.com/analysis/xauusd-di-persimpangan-menanti-data-ihk-as-200248772
Artikel Terbaru
- Prediksi Harga Emas: Perjalanan Menuju $3.350 Menjelang Rilis Data PMI AS
- Utang AS dan Geopolitik Pemicu Penguatan Emas
- Babak Baru Perseteruan Perdagangan AS-Cina
- Kembalinya Ketegangan AS-Cina Dorong Emas Naik Tajam
- Prediksi Harga Emas: Perseteruan Perdagangan AS-Cina Membangkitkan Permintaan Safe-Haven